4 Alasan Teknologi dan Sosial Media Bisa Jadi Penghancur Jalinan Asmara - Kecanggihan teknologi, khususnya di dunia internet menawarkan banyak cara bagi pasangan untuk selalu terkoneksi di manapun dan kapanpun. Sebut saja sosial media
Facebook, Twitter, Instagram, Path juga aplikasi chatting seperti WeChat, Yahoo! Messenger, BBM atau Line yang memudahkan sepasang kekasih berkomunikasi tanpa terbatas ruang dan waktu.
Tapi kemudahan itu justru bisa berbalik negatif bagi hubungan asmara apabila tidak digunakan dengan semestinya. Menurut penemuan terbaru, teknologi bisa merenggangkan kedekatan antara Anda dan pasangan. Temuan peneliti dari Oxford University menyebutkan pasangan yang terlalu intens berhubungan via internet cenderung memiliki kehidupan asmara yang kurang memuaskan.
Studi tersebut melakukan survei terhadap 3.500 pasangan yang merupakan pengguna aktif social media. Sebagian besar menggunakan Facebook, email, Twitter dan pesan singkat. Pasangan yang memiliki lima jenis atau lebih perangkat/aplikasi elektronik sebagai sarana untuk berkomunikasi dilaporkan 14 persen lebih sedikit merasakan kepuasan dalam hubungan ketimbang pasangan yang lebih sedikit berinteraksi dengan teknologi.
Apa penyebabnya? Kenapa teknologi yang seharusnya bisa 'mendekatkan yang jauh' justru jadi 'menjauhkan yang dekat?' Ini empat alasannya yang dipaparkan oleh Your Tango.
1. Teknologi membuat orang lebih mudah 'bermain kotor'. Misalnya ketika seseorang tidak bisa menahan emosinya dan curhat colongan bahkan marah-marah ketika hubungan asmaranya bermasalah. Tindakan curhat di ranah publik ini akan mengundang orang yang dikenal, baru kenal bahkan anonim sekalipun untuk mengomentari apa yang sudah di-posting di social media atau status aplikasi chatting. Hal ini bisa memperparah keadaan dan rentan menimbulkan salah paham. Belum lagi masalah pribadi yang akhirnya terekspos kemana-mana.
2. Mengecek gadget secara konstan akan mengurangi waktu berkualitas Anda saat bersama kekasih. Pasangan yang terhubung di banyak social media atau aplikasi elektronik akan menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman-teman virtual mereka daripada yang nyata. 'Kecanduan' mengecek komentar status, balasan email atau mention akan memangkas banyaknya momen kebersamaan secara signifikan. Terlebih lagi pada pasangan yang jarang bertemu.
3. Koneksi virtual tidak bisa menggantikan keintiman fisik. Ketika menerima pesan dalam bentuk teks, yang Anda terima hanyalah informasi. Anda tidak mendapatkan senyuman, pelukan, tawa atau sentuhan dari pasangan secara langsung. Biar bagaimanapun juga tatap muka tetap lebih esensial ketimbang hubungan virtual. Bertatap mata dan bersentuhan langsung bisa memproduksi hormon cinta yang dinamakan oksitosin. Hormon ini meningkatkan rasa kasih sayang dan keterikatan dengan pasangan. Anda tak bisa mendapatkannya bila terlalu sering berinteraksi di dunia maya.
4. Kesalahpahaman lebih mudah terjadi apabila pesan disampaikan dalam bentuk teks daripada secara langsung. Sebab teks hanya bisa menyampaikan sebanyak atau sepanjang kata-kata yang dikirimkan. Tidak ada ekspresi non-verbal seperti mimik muka, nada bicara atau gerakan tubuh. Sebuah kalimat bisa diinterpretasikan secara berbeda antara si pengirim dan penerima pesan, terlebih lagi bila si lawan bicara punya sifat yang sensitif atau temperamental.
Solusinya, jadikan teknologi hanya sebagai 'bumbu' atau penunjang kehidupan asmara Anda. Biar bagaimanapun kita tidak mungkin menjadi orang yang 'gagap teknologi' di zaman globalisasi seperti sekarang ini. Namun ketahui batasannya. Sebisa mungkin fokus hanya pada Anda dan pasangan ketika bersama.
Sumber :
wolipop.com100out of 100 based on 99998 ratings. 100 user reviews.