Pulau Tidung adalah ruang natural artistik yang terbentuk oleh kebesaran Sang Pencipta. Sebuah bukti cinta kasih Tuhan Yang Maha Esa terhadap makhluk ciptaanya, memanjakan manusia dengan visualisasi nyata tanpa unsur percikan kerusakan. Sungguh, seharusnya kita semua menyadari bahwa tidak sepatutnya kita membuat suatu tindakan yang mengakibatkan disfungsi pada karya alam. Terkadang, egoisme tinggi manusia mengalahkan kesadaran tersebut sehingga, mereka mereka meletakkan kepentingan pribadi dalam berbagai tindakkannya.
Terkait tema pembahasan Pulau Tidung, cerita-abie.blogspot.com mengajak seluruh pencinta wisata alam untuk mengenal lebih jauh tentang ruang artistik natural yang terletak di Jakarta, Indonesia ini. Berbeda dengan objek wisata lainnya, pulau dengan nama tidung ini memiliki latar belakang kependudukan yang ramah. Keramahan penduduk tersebut menambah nilai eksotis bagi para wisatawan. Mereka dapat berbincang dengan penduduk asli pulau, mengenal gaya hidup mereka atau menjadi sahabat selama berada di tidung.
Eksotisme Pulau Tidung
Di balik keramahan penduduknya, Pulau Tidung memiliki sisi lain yang memancarkan aura kedamaian kepada para pengunjungnya. Pesona keanggunan pantai dan laut, serta pemandangan alam di sekelilingnya memberikan rasa sejuk pada tiap tarikan nafas. Garis alami pantai yang terbentuk atas dasar keindahan alam, tidak bisa dilewatkan begitu saja tanpa adanya resapan rasa khas wisata bahari.
Tiap liukan garis pantai pulau tidung memancarkan aroma keindahan yang sanggup membuyarkan penat dari rutinitas keseharian. Mengesankan, itulah kata yang tepat untuk menggambarkan eksotisme ruang artistik bumi ini.
Terus berlanjut pada nilai pantai di sana, laut yang menjadi induk pantai merupakan pelipur lara bagi sebagian wisatawan. Di samping melepas lelah, mereka sering mencurahkan segenap lara kepada lautan ini. Tidak berhenti di situ, terkadang hanya dengan melihat keindahannya, duka tersebut lenyap seketika.
Ke-eksotisan pulau ini seolah tidak berujung. Jembatan cinta, sebagai penghubung antara tidung besar dan tidung kecil "menyentil" mata wisatawan untuk melangkah di atasnya. Jembatan ini, konon, adalah sebagai simbol tali kasih yang terus menghubungkan ke-dua hati sepasang kekasih. Jika dikaji lebih dalam, jembatan cinta ini seolah menunjukkan kepada wisatawan tentang arti cinta yang sesungguhnya bahwa, jika cinta yang sebenarnya telah ditentukan, maka luasnya lautan pun tidak mampu memisahkannya.
Air jernih di bawah jembatan cinta seakan mengajak semua wisatawan untuk bermain. Binatang laut dan terumbu karang yang terlihat cantik itu seolah ingin disentuh manja. Pulau tidung memang memiliki nilai eksotis yang tidak kalah dengan wisata lainnya, bahkan bisa dikatakan dialah yang paling eksotis.
Sampai Jumpa di Pulau Tidung
Setelah seluruh pembaca sedikit, banyak mengetahui melalui artikel yang Saya buat ini, tidak ada salahnya jika Saya mengajak semuanya untuk berkunjung. Dengan berkunjung, mungkin pengalaman yang akan didapatkan lebih menarik daripada pengalaman Saya.
Demikian tulisan singkat tentang Pulau Tidung. Saya berharap, semua pembaca uraian ini bisa mencerna dan menerima apa yang telah tertulis dengan hati yang tulus. Semoga menjadi bahan bacaan bermanfaat dan akhir kata, Saya ucapkan sampai jumpa di pulau tidung.
ADS HERE !!!